Pelaksanaan Supervisi dan Produktivitas Pendidikan
Oleh : Dr. Dwi Deswary,
M.Pd
(Ketua Program Studi
Magister MP PPs UNJ)
Supervisi pendidikan dalam pelaksanaannya perlu dilakukan secara
dinamis yaitu supervisi yang aktif, kreatif, dan banyak inisiatif. Seorang
supervisor seperti kepala sekolah, perlu memahami setiap individu yang
dibinanya. Pemahaman terhadap individu ini merupakan strategi bagi
supervisor dalam aktivitas mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi individu
agar mencapai produktivitas yang diharapkan. Dalam pendidikan, produktivitas
adalah konsep yang menghubungkan keluaran dan masukan.
Pendidikan dalam konteks persekolahan merupakan suatu institusi
formal yang dipandang sebagai suatu sistem yang mendayagunakan berbagai
komponen atau sumber daya pendidikan secara maksimal. Ini berarti, hasil yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga pendidikan baik kuantitas maupun kualitas sangat
bergantung kepada kelancaran dan kesempurnaan jalannya proses mengubah masukan
menjadi keluaran (lulusan).
Pelaksanaan supervisi yang dilakukan secara intensif oleh kepala
sekolah akan berdampak pada peningkatan kinerja secara optimal dari sumber daya
yang ada dalam sistem pendidikan. Dengan aktivitas supervisi yang dilakukan
oleh kepala sekolah secara intensif akan membentuk budaya kerja berkualitas dan
kondusif. Aktivitas supervisi secara intensif antara lain dapat dilakukan
dengan cara mengamati perilaku dan kinerja, mengakui kinerja yang unggul, dan
memberi umpan balik segera.
Ini berarti kepala sekolah sebagai seorang supervisor bertanggung
jawab di dalam memberdayakan berbagai sumber daya yang ada dalam sistem
pendidikan semaksimal mungkin untuk mencapai produktivitas pendidikan yang
diharapkan. Dengan koefisien lulusan sebesar 1,00 atau mencapai 100%, dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa kepala sekolah telah berhasil
mengelola berbagai sumber daya yang terkait di dalam sistem pendidikan
tersebut.

No comments:
Post a Comment