Monday 4 June 2012


Pelaksanaan Supervisi dan Produktivitas Pendidikan


Oleh : Dr. Dwi Deswary, M.Pd
(Ketua Program Studi Magister MP PPs UNJ)

Supervisi pendidikan dalam pelaksanaannya perlu dilakukan secara dinamis yaitu supervisi yang aktif, kreatif, dan banyak inisiatif. Seorang supervisor seperti kepala sekolah, perlu memahami setiap individu yang dibinanya. Pemahaman  terhadap individu ini merupakan strategi bagi supervisor dalam aktivitas mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi individu agar mencapai produktivitas yang diharapkan. Dalam pendidikan, produktivitas adalah konsep yang menghubungkan keluaran dan masukan.
Pendidikan dalam konteks persekolahan merupakan suatu institusi formal yang dipandang sebagai suatu sistem yang mendayagunakan berbagai komponen atau sumber daya pendidikan secara maksimal. Ini berarti, hasil yang dikeluarkan oleh suatu lembaga pendidikan baik kuantitas maupun kualitas sangat bergantung kepada kelancaran dan kesempurnaan jalannya proses mengubah masukan menjadi keluaran (lulusan).
Pelaksanaan supervisi yang dilakukan secara intensif oleh kepala sekolah akan berdampak pada peningkatan kinerja secara optimal dari sumber daya yang ada dalam sistem pendidikan. Dengan aktivitas supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah secara intensif akan membentuk budaya kerja berkualitas dan kondusif. Aktivitas supervisi secara intensif antara lain dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku dan kinerja, mengakui kinerja yang unggul, dan memberi umpan balik segera.
Ini berarti kepala sekolah sebagai seorang supervisor bertanggung jawab di dalam memberdayakan berbagai sumber daya yang ada dalam sistem pendidikan semaksimal mungkin untuk mencapai produktivitas pendidikan yang diharapkan. Dengan koefisien lulusan sebesar 1,00 atau mencapai 100%, dapat dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa kepala sekolah telah berhasil mengelola berbagai sumber daya yang terkait di dalam sistem pendidikan tersebut.

No comments:

Post a Comment